kota transit yang lebih dikenal dengan Kota Kelahiran Presiden RI ketiga BJ Habibie, dibawa nakhoda DR. HM Taufan Pawe, SH.MH kini tampak berbeda, mulai dari lorong-lorong, jalan lingkungan hingga jalan-jalan besar di sulap yang dulunya gelap kini bermandikan cahaya.
Membuat menarik Kota Parepare dipandang mata dilakukan Taufan Pawe bukan tanpa sebab, kota tanpa cerobong asap ini memanjakan mata pengendera yang lewat untuk sudi mampir istrahat sejenak sambil menikmati ikon-ikon Kota dan beragam kuliner untuk memanjakan lidah.
Menjadikan menarik, merupakan salah satu trik Walikota yang bergelar doctor hokum ini untuk mewujudkan teori telapak kaki miliknya dan menjadikan Kota Parepare yang dulunya hanya Kota Transit menjadi Kota Tujuan.
Membangun dan menata Kota Habibie ini, Taufan patut diacungi jempol karena berhasil menata kota dengan menggunakan anggaran seefisien mungkin. penggunaan lampu jalan untuk menerangi lorong-lorong, jalan lingkungan hingga jalan jalan kota berhasil dilakukan dengan dana yang sangat efisien.
Wali Kota Parepare menuturkan, kondisi Kota Parepare bermandikan cahaya ini berhasil menggunakan anggaran minim karena menggunakan lampu Light Emitting Diode (LED) yang dulunya menggunakan lampu neon.
Dijelaskan Taufan Lampu LED merupakan produk diode pancaran cahaya (LED) yang disusun menjadi sebuah lampu. Lampu LED memiliki usia pakai dan efisiensi listrik beberapa kali lipat lebih balik daripada lampu pijar dan tetap jauh lebih efisien daripada lampu neon, beberapa chip bahkan dapat menghasilkan lebih dari 300 lumen per watt.
Taufan juga menambahkan pemanfaatan Lampu LED berdampak pada turunnya pembayaran listrik Penerangan Jalan Umum (PJU) Kota Parepare dari tahun sebelumnya.
“sebelum saya masuk dengan menerapkan program ini, pembayaran listrik setiap bulannya mencapai 780 juta dengan menggunakan lampu neon, namun setelah menggunakan Lampu LED untuk menerangi lorong dan lingkungan justru pembayaran menurun menjadi 550 juta, jadi kita menghemat sampai 30 persen,”ujarnya.
Taufan menjelaskan, bahwa apa yang dilakukannya dalam menerangi Kota Parepare saat ini bukan sebuah pemborosan karna justru adanya penurunan anggaran dari jumlah anggaran yang sebelumnya.
“Yah meskipun kondisinya sekarang sudah sangat terang terang seperti sekarang ini, buktinya kami mampu melakukan penurunan biaya pembayaran lampu jalan, itu buktinya kita berhasil melakukan penghematan energi,”pungkasnya.
Kepala UPTD Penerangan Jalan Umum (PJU) dinas PUPR Kota Parepare, Burhanuddin, menuturkan, sejak penggunaan Lampu LED total penggunaan energi dari jatah lampu jalan yang ada di Kota Parepare ternyata bisa kurangi dari sebelumnya.
“Kalau sekarang jumlah KWH yang kita gunakan dari target penggunaan kami itu hanya ada 35 persen yang telah digunakan, dan itu tandanya kalau kita sudah melakukan pengurangan penggunaan energi listrik,”ujarnya.
Bur, mengaku, kalau selama ini bahkan ada beberapa meteran listrik untuk lampu jalan ini pihaknya hanya membayar beban bulanan saja karna kuota yang digunakan minim dari pemakaian.
“Yah bahkan kami kadang hanya membayar beban bulanan saja karna pemakaian kita itu dibawah dari kouta yabg tersedia,”ujarnya situs slot gacor lanjut88.
Kita masih bisa tambahkan pemasangan lampunya dibeberapa titik, karna kuota kita masih sangat banyak yang tersisa,”pungkas Bur.
Penerangan jalan yang hampir merata di Kota Parepare berdampak pada kenyamaan dan keamanan di Kota Parepare, pada tahun ini, lembaga survey Celebes Research Center merilis tingkat keamanan Kota Parepare mencapai 96 persen.