Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong kolaborasi untuk meningkatkan industri lokal dan membangun ekosistem digital masa depan.
Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Ismail menyatakan kolaborasi menjadi kunci dalam mendorong inovasi secara mandiri.
“Kebutuhan akan kolaborasi menjadi semakin penting, tidak ada satu sektor atau perusahaan pun yang dapat mendorong inovasi secara mandiri. Untuk membangun ekosistem yang berkembang, kita harus menyatukan kekuatan pemerintah, industri, akademisi, dan inovator teknologi,” tuturnya dalam Telecom Infra Project Open Network (TIP ON) 2024 di Jakarta Selatan
Dirjen Ismail menyatakan saat ini penggunaan teknologi seluler telah menghubungkan masyarakat serta bisnis di seluruh Indonesia. Menurutnya, pengembangan teknologi seperti Open RAN dapat memberikan manfaat luas bagi semua pihak.
“TIP Telkom University memiliki peran krusial dalam melaksanakan proof of concept, yang bertujuan memberikan kepastian kepada operator seluler terkait kemampuan Open RAN. Melalui upaya ini, operator seluler diharapkan dapat melihat peluang untuk mengurangi biaya operasional,” ungkapnya.
Selain itu, Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo mendorong TIP Telkom University berkontribusi signifikan dalam mempersiapkan keterlibatan lokal industri terutama pada pengembangan RAN di Indonesia.
“Guna mendukung penggelaran jaringan yang lebih efisien,” ujar cucubet.
Sejak tahun 2021, teknologi 5G telah diluncurkan di Indonesia. Kementerian Kominfo meyakini bahwa 5G akan menciptakan aliran pendapatan baru, meningkatkan pengalaman pengguna, mengurangi biaya, dan mendorong daya saing pasar.
“Namun, visi ini hanya dapat diwujudkan melalui upaya kolektif kita untuk mengembangkan ekosistem lokal yang mendukung pertumbuhan 5G,” tandas Dirjen Ismail.
Lebih lanjut, Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo menjelaskan, pengembangan ekosistem 5G di Indonesia merupakan langkah strategis memperkuat daya saing teknologi dan mendorong transformasi digital di berbagai sektor.
“Salah satu upaya utamanya adalah membangun konten lokal yang mendukung ekosistem tersebut sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk industri, masyarakat, dan pemerintah,” tuturnya.
Kementerian Kominfo juga mengidentifikasi kasus penggunaan yang paling relevan dan bermanfaat bagi Indonesia.
“Sekaligus mendorong industri lokal untuk terlibat dalam pengembangan 5G,” ungkap Dirjen Ismail.
Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo mengharapkan penerapan Open RAN oleh operator seluler menjadi bagian integral dari perluasan jaringan 5G di Indonesia.
“Sejalan dengan visi Pemerintah untuk memposisikan negara sebagai pemain cerdas dalam pengembangan jaringan 5G global,” tuturnya.
Saat ini, Kemenetrian Kominfo tengah berkolaborasi dengan pemangku kepentingan mulai dari design house, akademisi, dan produsen untuk meningkatkan keterlibatan lokal dalam produksi BTS di Indonesia. Menurut Dirjen Ismail, kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat fondasi industri telekomunikasi dalam negeri sekaligus menumbuhkan inovasi dan pengembangan teknologi lokal.
“Dengan melibatkan berbagai pihak, kami berharap dapat menciptakan ekosistem yang sinergis dalam memenuhi kebutuhan jaringan komunikasi di seluruh tanah air,” tandasnya.
TIP ON 2024 mempertemukan pemimpin utama di berbagai sektor berdiskusi mengenai pembangunan ekosistem inovasi kolaboratif. Sebuah langkah penting bagi masa depan teknologi di Indonesia, kegiatan yang sudah memasuki tahun ketiga.