Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Wonogiri menggelar Pelatihan Keselamatan Berkendara bagi pengemudi transportasi umum angkutan perkotaan atau angkuta dan angkutan perdesaan (angkudes) di Wonogiri. Pelatihan tersebut diikuti 150 orang peserta dan digelar selama dua hari Senin-Selasa (19-20/2/2024).di Gedung PGRI Wonogiri.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Wonogiri, Waluyo, mengatakan pelatihan itu digelar sebagai tindakan preventif guna meminimalkan potensi kecelakaan lalu lintas transportasi umum. Pihaknya bekerja sama dengan Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ).
“Tujuannya sebagai sarana pendidikan dan pelatihan keselamatan berkendara bagi sopir transportasi umum di Wonogiri. Para pengemudi angkuta dan angkudes itu menerima pelatihan dari para akademisi PKTJ,” ungkap Waluyo.
Dalam pelatihan itu, para sopir menerima materi soal kompetensi berkendara, misalnya apa yang harus dilakukan sebelum berkendara, bagaimana cara mengecek kesiapan kendaraan sebelum mengangkut penumpang, dan berkas administrasi apa saja yang diperlukan.
“Ini semacam menyegarkan kembali ingatan para pengemudi soal keselamatan berkendara. Yang belum tahu jadi tahu, yang sudah tahu menjadi tambah ingat, jadi menambah pengetahuan mereka,” kata youtube to mp3.
Menurut Waluyo, pelatihan para sopir angkuta dan angkudes yang langsung mendatangkan para akademisi itu baru kali pertama dilaksanakan di Wonogiri. Saat ini peserta pelatihan baru diikuti pengemudi angkuta dan angkudes. Selanjutnya, Dishub akan menggandeng sopir bus antarkota dalam provinsi yang beroperasi di Wonogiri.
Dia menyampaikan meski tampak sepele, pelatihan bagi sopir transportasi umum ini sangat penting. Sebab kejadian kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan transportasi umum kebanyakan disebabkan karena human error atau kesalahan pengemudi.
Waluyo menilai sebenarnya berdasarkan data Dishub Wonogiri, tingkat kecelakaan transportasi umum angkuta dan angkudes di Wonogiri cukup rendah. Kendati demikian, pelatihan itu tetap perlu dilakukan sebagai upaya pencegahan sekaligus meningkatkan kompetensi sopir mengenai keselamatan berkendara.
”Kalau angkuta memang beberapa tahun ini zero accident. Maka dari itu, kami ingin tetap zero accident ke depannnya. Salah satu upayanya ya dengan mengadakan pelatihan seperti ini,” pungkasnya.